Ada-ada saja alasan yang dilontarkan ketika mengajak si dia ke acara keluarga Anda. lagi sibuk..lah, banyak pekerjaan, lembur, dan seterusnya. Sebenarnya alasan mendasar apa sih yang membuat mereka enggan berkumpul bersama keluarga Anda. Berikut ini Tips mengenal alasan si dia malas bertemu dengan keluarga Anda:
1. Belum Siap. Si Dia merasa hubungan yang dijalankan belum sampai pada tahap wara-wiri ke acara keluarga. Perlu proses yang lebih lama lagi untuk membuatnya nyaman berada di tengah-tengah keluarga besar Anda. Bisa jadi Si Dia masihmenimbang-nimbang hubungan Anda dengan dirinya, dalam arti dirinya belum 100% yakin, Andalah bakal calon istrinya kelak. “Saya belum bisa memutuskan apakah dia bakal jadi istri saya atau tidak. Enggak enak saja kalau sudah diajak ke sana-ke mari, tahu-tahu kami putus,” ujar Reza, lajang, musikus.
2. Malas Basa Basi. Bertemu keluaga besar dalam satu acara membuat ia mau tidak mau harus pintar berbasa basi. Senyum sana, senyum sini, biar tidak dicap sombong. Padahal, dia mungkin tipe yang tidak bisa berbasa-basi. Kalau wajah sedang suntuk, ya suntuk. Kalau memang sedang malas beramah tamah ria, ya malas saja. Hal-hal seperti ini yang membuatnya agak malas berkumpul bersama keluarga Anda. Berbasa basi di depan keluarga Anda bisa dirasa sebagai ‘penyiksaan’. “Jangankan ke acara keluarga pasangan, diajak ke acara teman-temannya saja saya ogah, habis saya masal harus berbasa-basi. Lebih baik disuruh mengantar dia ke mana saja, daripada harus menemani dia ke acara keluarga besarnya.” kata Adicandra, 34, Lajang, IT Support.
3. Obrolan Tidak Asyik. Anda pernah mengajak dia sekali ke acara keluarga Anda. Namun, berikutnya dia selalu menolak. Mengapa? Jangan-jangan dia kapok karena tidak bisa ngobrol dengan keluarga Anda. “Betul sekali! Suatu kali saya diajak oleh pacar ke acara keluarga besarnya. Tahu apa yang terjadi? Saya jadi seperti orang asing di sana. Karena saya tidak bisa ngobrol dengan mereka. Yang ada hanya senyum-senyum saja karena tidak mengerti apa yang mereka obrolkan. Kalau tahu begitu saya lebih baik menunggu di tempat makan, dan saya jemput saja setelah acara kelar,” Dodi, 32, Lajang, web designer.
4. Takut Ditanya-Tanya. Bagi mereka ditanya-tanya seputar hubungan dirinya dengan Anda adalah topik yang paling dihindari. Mereka mungkin mau saja bertemu dan kumpul bareng keluarga besar Anda, tapi dia takut kalau tante-tante Anda yang usil itu bertanya-tanya soal dirinya dan perkawinan, seperti “Kerjanya di bagian apa?”, “Kantornya di mana?” atau “Kapan nih undangannya?” Menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini, dia jadi seperti sedang berada di kursi pesakitan, sebagai tertuduh yang harus menjawab pertanyaan-pertanyaan jaksa.
5. Capek. Bagaimana dia mau diajak pergi kalau dia sehari sebelumnya menghadapi pekerjaan yang bertumpuk. Harus lembur pula. Sehingga wajar sekali kalau dia menolak diajak ke tempat keluarga Anda. Dia hanya ingin menghabiskan waktunya di rumah. Beristirahat untuk memulihkan tenaganya. “Terkadang perempuan suka tidak melihat-lihat situasi jua sih. Sudah tahu kami lelah, eh masih juga diajak ke acara keluarganya. Yang ada pasti penolakan. Kalau sudah begitu, mereka yang senewan. Padahal alasannya cuma satu: capek!” kata Sandy, lajang, notaris.
6. Lokasi Jauh. Berdasarkan pengalaman, jarak tempuh antara lokasi rumahnya ke tempat acara pertemuan memakan waktu tiga jam. Nah, lokasi yang jauh ini sangat mempengaruhi mood dia untuk hadir. Membayangkan harus menyetir 2-3 jam di jalanan yang macet, siang hari pula, membuat dia tidak bersemangat untuk datang. Bagi mereka hal tersebut dianggapnya sebagai buang-biang waktu dan energi.
7. Krisis Pede. Keluarga Anda mungkin berada di kelas yang berbeda dengannya. Secara strata sosial, keluarga Anda lebih tinggi darinya. Nah, keadaan ini membuat dia berpikir panjang kalau harus berhadapan dengan keluarga besar Anda yang socialite itu. So dia merasa tidak pede berkumpul dengan mereka. membicarakan persoalanini dengan Anda pun, dia merasa gengsi. Jadi, jalan tengah yang ditempuhnya adalah menghindar.
8. Beda Budaya. Keluarga Anda dan dia berasal dari dua budaya yang berbeda. entah itu karena perbedaan suku, daerah, pola asuh dan seterusnya. Dan itu membaut dia malas harus berkumpul dengan keluarga Anda. Misalnya, mungkin keluarga Anda adalah keluarga yang hore, ramai, senang berkumpul dan sebagainya. Sedangkan dia terbiasa berada di lingkungan keluarga yang relatif tenang, aman dan terkendali. Bagi dia, cukup menyulitkan harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
9. Punya Kasus. Keengganan dia berkumpul bersama Anda, mungkin disebabkan oleh adanya kasus yang terjadi antara dia dan anggota kelurga Anda. Kasusnya bisa terjadi pada masa lalu atau masa sekarang. Bisa karena persolan keuangan, permusuhan atau hubungan percintaan. “Saya pernah hampir menikah dengan sepupu pasangan. kejadiannya memang sudah hampir 3 tahun dan pasangan pun tahu. Tapi tetap saja saya tidak enak hati kalau bertemu lagi dengannya. Apalagi sampai bertemu dengan orangtuanya. Makanya saya tidak pernah mau diajak kumpul bersama keluarganya, karena dia pasti ada di sana.” Didi, 29, lajang, fotografer.
10. Bukan Prioritas. Masih banyak pria yang menganggap bahwa menjalin hubungan dengan keluarga besar menjadi prioritas ke sekian. Karena bagi mereka dalam berhubungan yang terpenting adalah antara dirinya dan Anda. Mereka lebih senang jika mempunyai waktu lebih dimanfaatkan untuk mengurusi kepentingan bersama, dibanding keluarga besar.
11. Kantong Tipis. Dia mungkin tidak pernah bercerit bahwa terkadang dia juga tidak punya uang. Apalagi di bulan tua. Nah, di saat-saat kantong tipis ini, dia tentu saja malas harus menemani Anda bertandang ke rumah saudara. Setidak-tidaknya ketika ke sana dia harus membawa uang untuk membeli buah tangan, atau siap-siap jika ada keperluan mendadak, seperti ‘ditodong’ traktir oleh keponakan Anda.
12. Tak Disukai. Si dia mengatahui bahwa keluarga Anda tidak menyukai dirinya. Keadaan ini tentu membuat dia berpikir seribu kali untuk datang ke keluarga Anda. Laku-laki punya gendgsi yang cukup tinggi. Dan dia lebih memilih tidak ingin mencari persoalan dengan keluarga Anda.
13. Terlalu Baik. Terkadang sikap keluarga yang berlebihan menerima kehadiannya bukannya membuatnya nyaman. Malah sebaliknya, membuat dia merasa tidak enak hati. Dia ingin diperlakukan biasa-biasa saja, tapi keluarga Anda memperlakukanya layaknya tamu penting. Dan ini terkadang justru membuatnya meras risih.
1. Belum Siap. Si Dia merasa hubungan yang dijalankan belum sampai pada tahap wara-wiri ke acara keluarga. Perlu proses yang lebih lama lagi untuk membuatnya nyaman berada di tengah-tengah keluarga besar Anda. Bisa jadi Si Dia masihmenimbang-nimbang hubungan Anda dengan dirinya, dalam arti dirinya belum 100% yakin, Andalah bakal calon istrinya kelak. “Saya belum bisa memutuskan apakah dia bakal jadi istri saya atau tidak. Enggak enak saja kalau sudah diajak ke sana-ke mari, tahu-tahu kami putus,” ujar Reza, lajang, musikus.
2. Malas Basa Basi. Bertemu keluaga besar dalam satu acara membuat ia mau tidak mau harus pintar berbasa basi. Senyum sana, senyum sini, biar tidak dicap sombong. Padahal, dia mungkin tipe yang tidak bisa berbasa-basi. Kalau wajah sedang suntuk, ya suntuk. Kalau memang sedang malas beramah tamah ria, ya malas saja. Hal-hal seperti ini yang membuatnya agak malas berkumpul bersama keluarga Anda. Berbasa basi di depan keluarga Anda bisa dirasa sebagai ‘penyiksaan’. “Jangankan ke acara keluarga pasangan, diajak ke acara teman-temannya saja saya ogah, habis saya masal harus berbasa-basi. Lebih baik disuruh mengantar dia ke mana saja, daripada harus menemani dia ke acara keluarga besarnya.” kata Adicandra, 34, Lajang, IT Support.
3. Obrolan Tidak Asyik. Anda pernah mengajak dia sekali ke acara keluarga Anda. Namun, berikutnya dia selalu menolak. Mengapa? Jangan-jangan dia kapok karena tidak bisa ngobrol dengan keluarga Anda. “Betul sekali! Suatu kali saya diajak oleh pacar ke acara keluarga besarnya. Tahu apa yang terjadi? Saya jadi seperti orang asing di sana. Karena saya tidak bisa ngobrol dengan mereka. Yang ada hanya senyum-senyum saja karena tidak mengerti apa yang mereka obrolkan. Kalau tahu begitu saya lebih baik menunggu di tempat makan, dan saya jemput saja setelah acara kelar,” Dodi, 32, Lajang, web designer.
4. Takut Ditanya-Tanya. Bagi mereka ditanya-tanya seputar hubungan dirinya dengan Anda adalah topik yang paling dihindari. Mereka mungkin mau saja bertemu dan kumpul bareng keluarga besar Anda, tapi dia takut kalau tante-tante Anda yang usil itu bertanya-tanya soal dirinya dan perkawinan, seperti “Kerjanya di bagian apa?”, “Kantornya di mana?” atau “Kapan nih undangannya?” Menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini, dia jadi seperti sedang berada di kursi pesakitan, sebagai tertuduh yang harus menjawab pertanyaan-pertanyaan jaksa.
5. Capek. Bagaimana dia mau diajak pergi kalau dia sehari sebelumnya menghadapi pekerjaan yang bertumpuk. Harus lembur pula. Sehingga wajar sekali kalau dia menolak diajak ke tempat keluarga Anda. Dia hanya ingin menghabiskan waktunya di rumah. Beristirahat untuk memulihkan tenaganya. “Terkadang perempuan suka tidak melihat-lihat situasi jua sih. Sudah tahu kami lelah, eh masih juga diajak ke acara keluarganya. Yang ada pasti penolakan. Kalau sudah begitu, mereka yang senewan. Padahal alasannya cuma satu: capek!” kata Sandy, lajang, notaris.
6. Lokasi Jauh. Berdasarkan pengalaman, jarak tempuh antara lokasi rumahnya ke tempat acara pertemuan memakan waktu tiga jam. Nah, lokasi yang jauh ini sangat mempengaruhi mood dia untuk hadir. Membayangkan harus menyetir 2-3 jam di jalanan yang macet, siang hari pula, membuat dia tidak bersemangat untuk datang. Bagi mereka hal tersebut dianggapnya sebagai buang-biang waktu dan energi.
7. Krisis Pede. Keluarga Anda mungkin berada di kelas yang berbeda dengannya. Secara strata sosial, keluarga Anda lebih tinggi darinya. Nah, keadaan ini membuat dia berpikir panjang kalau harus berhadapan dengan keluarga besar Anda yang socialite itu. So dia merasa tidak pede berkumpul dengan mereka. membicarakan persoalanini dengan Anda pun, dia merasa gengsi. Jadi, jalan tengah yang ditempuhnya adalah menghindar.
8. Beda Budaya. Keluarga Anda dan dia berasal dari dua budaya yang berbeda. entah itu karena perbedaan suku, daerah, pola asuh dan seterusnya. Dan itu membaut dia malas harus berkumpul dengan keluarga Anda. Misalnya, mungkin keluarga Anda adalah keluarga yang hore, ramai, senang berkumpul dan sebagainya. Sedangkan dia terbiasa berada di lingkungan keluarga yang relatif tenang, aman dan terkendali. Bagi dia, cukup menyulitkan harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
9. Punya Kasus. Keengganan dia berkumpul bersama Anda, mungkin disebabkan oleh adanya kasus yang terjadi antara dia dan anggota kelurga Anda. Kasusnya bisa terjadi pada masa lalu atau masa sekarang. Bisa karena persolan keuangan, permusuhan atau hubungan percintaan. “Saya pernah hampir menikah dengan sepupu pasangan. kejadiannya memang sudah hampir 3 tahun dan pasangan pun tahu. Tapi tetap saja saya tidak enak hati kalau bertemu lagi dengannya. Apalagi sampai bertemu dengan orangtuanya. Makanya saya tidak pernah mau diajak kumpul bersama keluarganya, karena dia pasti ada di sana.” Didi, 29, lajang, fotografer.
10. Bukan Prioritas. Masih banyak pria yang menganggap bahwa menjalin hubungan dengan keluarga besar menjadi prioritas ke sekian. Karena bagi mereka dalam berhubungan yang terpenting adalah antara dirinya dan Anda. Mereka lebih senang jika mempunyai waktu lebih dimanfaatkan untuk mengurusi kepentingan bersama, dibanding keluarga besar.
11. Kantong Tipis. Dia mungkin tidak pernah bercerit bahwa terkadang dia juga tidak punya uang. Apalagi di bulan tua. Nah, di saat-saat kantong tipis ini, dia tentu saja malas harus menemani Anda bertandang ke rumah saudara. Setidak-tidaknya ketika ke sana dia harus membawa uang untuk membeli buah tangan, atau siap-siap jika ada keperluan mendadak, seperti ‘ditodong’ traktir oleh keponakan Anda.
12. Tak Disukai. Si dia mengatahui bahwa keluarga Anda tidak menyukai dirinya. Keadaan ini tentu membuat dia berpikir seribu kali untuk datang ke keluarga Anda. Laku-laki punya gendgsi yang cukup tinggi. Dan dia lebih memilih tidak ingin mencari persoalan dengan keluarga Anda.
13. Terlalu Baik. Terkadang sikap keluarga yang berlebihan menerima kehadiannya bukannya membuatnya nyaman. Malah sebaliknya, membuat dia merasa tidak enak hati. Dia ingin diperlakukan biasa-biasa saja, tapi keluarga Anda memperlakukanya layaknya tamu penting. Dan ini terkadang justru membuatnya meras risih.
4 ^ KoMenTaR ^:
Min itu masalah yang ak alami saat ini . Kalau aku gak ikt dia minta pts
Benerrr.. Bgimana ya solusi biar bisa berani kalo diajak ke acara keluarganya? Masih ngerasa selalu belum siap, entah kenapa. Kadang berpikir "klo gk sekarang, ya kapan lagi?" tpi ktika ada acra klrga ny, selalu maju mundur klo diajak. Terlebih aku tuh org nya pemalu!😩
My life became devastated when my husband sent me packing, after 8 years that we have been together. I was lost and helpless after trying so many ways to make my husband take me back. One day at work, i was absent minded not knowing that my boss was calling me, so he sat and asked me what its was all about i told him and he smiled and said that it was not a problem. I never understand what he meant by it wasn't a problem getting my husband back, he said he used a spell to get his wife back when she left him for another man and now they are together till date and at first i was shocked hearing such thing from my boss. He gave me an email address of the great spell caster who helped him get his wife back, i never believed this would work but i had no choice that to get in contact with the spell caster which i did, and he requested for my information and that of my husband to enable him cast the spell and i sent him the details, but after two days, my mom called me that my husband came pleading that he wants me back, i never believed it because it was just like a dream and i had to rush down to my mothers place and to my greatest surprise, my husband was kneeling before me pleading for forgiveness that he wants me and the kid back home, then i gave Happy a call regarding sudden change of my husband and he made it clear to me that my husband will love me till the end of the world, that he will never leave my sight. Now me and my husband is back together again and has started doing pleasant things he hasn't done before, he makes me happy and do what he is suppose to do as a man without nagging. Please if you need help of any kind, kindly contact Happy for help and you can reach him via email: happylovespell2@gmail.com
Posting Komentar
Silahkan komentar teman" jika ada kritik maupun saran, terima kasih ya :)